Sabtu, 07 Oktober 2017

cerita pendek aku dan ayah - tugas softskill 1 komunikasi bisnis



Aku dan ayah
Aku adalah anak bungsu dari dua bersaudara. Aku hidup dalam keluarga yang sangat sederhana dan bahagia. Aku sangat dekat sekali dengan ayah. Bagiku ayah adalah seorang kepala keluarga yang sangat hebat. Dari kecil ayah sudah merantau ke Jakarta untuk membantu kehidupan orang tuanya yang hidup di kampung. Ayah pun rela meninggalkan bangku sekolah nya untuk memebantu orang tuanya dalam membiayai sekolah adik-adiknya. Walaupun ayah hanya bisa menikmati sampai bangku sekolah dasar saja, bagiku ayah adalah orang yang sangat pintar bagi anak-anaknya. Ayah memliki sifat yang sangat sabar, ramah, penyayang keluarga, dan senang bergaul. Sanking dekatnya aku sama ayah, setiap ayah mau pergi aku pasti minta untuk ikut bersamanya, kecuali kalau ayah mau bekerja aku tidak ikut. Moment yang paling aku senang adalah minta di antar jemput sekolah sama ayah. Seiring berjalannya waktu anak-anak ayah sudah tumbuh menjadi anak remaja. Setiap anak pasti menantikan moment ketika umurnya beranjak 17 tahun, begitupun dengan aku. Tanggal 15 Maret 2013 aku berulang tahun ke 17, ayahpun bahagia tapi sedih juga karena anaknya sudah tumbuh menjadi gadis remaja bukan gadis kecilnya ayah lagi. Tapi kebahagiaan itu seketika hilang karena di tahun yang sama pada bulan September ayah pergi meninggalkan kita semua untuk selama-lamanya. Aku pun sempat tidak percaya, karena hari itu kondisi ayah baik-baik saja, ayah sangat sehat, ayah masih pergi untuk menjalankan sholat shubuh di masjid, ayah pun masih membersilkan halaman di sekitar rumah. Tapi menjelang siang tiba-tiba ayah muntah dan tubuhnya pun penuh dengan keringat. Akhirnya ayah dibawa kerumah sakit tapi Allah berkehendak lain, Allah lebih sayang dengan ayah, kata dokter ayah meninggal saat perjalan menuju rumah sakit. Hidupku seketika hancur karena harus kehilangan sosok ayah yang selama ini begitu dekat dengan aku. Semasa hidupnya ayah tidak pernah marah kepada siapaun terutama kepada istri dan anak-anaknya. Banyak sekali yang sayang sama ayah karena sifat ayah yang baik, ramah, mudah bergaul, senang bercanda dan terbutki teman-teman ayah pun banyak sekali.  Aku selalu bertanya kenapa Allah begitu cepat memanggilmu ayah??? Padahal aku masih ingin bersamamu, aku ingin membahagiakanmu, dan aku ingin ayah bisa mengantarkanku sampai ke gerbang pernikahan. Tapi itu semua tinggal kenangan. Sekarang aku sudah berumur 21 tahun dan sudah 4 tahun ayah pergi meninggalkan kita semua. Walaupun masih sulit bagiku untuk menerima semua keadaan ini, insyaallah aku, mama, dan kaka sudah ikhlas atas kepergianmu ayah. Tugas aku sekarang adalah membahagiakan dan menjaga mama.  Aku janji akan membuktikan kepada ayah kalau anak perempuan ayah ini akan sukses di dunia maupun di akhirat. Semoga ayah senang di alam sana, aku yakin ayah pasti menjaga dan mendoakan kita semua dari sana. Terima kasih ayah atas jasa dan pengorbananmu selama ini. Ayah akan selalu ada dalam setiap sholat dan doaku. Selamat jalan ayah, semoga amal ibadahmu diterima disisi Allah, suatu saat nanti pertemuan kita pasti ada yaitu di akhirat nanti.. Amin.  I Love You Ayah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar