Aku
dan ayah
Aku adalah anak bungsu dari
dua bersaudara. Aku hidup dalam keluarga yang sangat sederhana dan bahagia. Aku
sangat dekat sekali dengan ayah. Bagiku ayah adalah seorang kepala keluarga
yang sangat hebat. Dari kecil ayah sudah merantau ke Jakarta untuk membantu
kehidupan orang tuanya yang hidup di kampung. Ayah pun rela meninggalkan bangku
sekolah nya untuk memebantu orang tuanya dalam membiayai sekolah adik-adiknya. Walaupun
ayah hanya bisa menikmati sampai bangku sekolah dasar saja, bagiku ayah adalah
orang yang sangat pintar bagi anak-anaknya. Ayah memliki sifat yang sangat
sabar, ramah, penyayang keluarga, dan senang bergaul. Sanking dekatnya aku sama
ayah, setiap ayah mau pergi aku pasti minta untuk ikut bersamanya, kecuali
kalau ayah mau bekerja aku tidak ikut. Moment yang paling aku senang adalah
minta di antar jemput sekolah sama ayah. Seiring berjalannya waktu anak-anak
ayah sudah tumbuh menjadi anak remaja. Setiap anak pasti menantikan moment
ketika umurnya beranjak 17 tahun, begitupun dengan aku. Tanggal 15 Maret 2013
aku berulang tahun ke 17, ayahpun bahagia tapi sedih juga karena anaknya sudah
tumbuh menjadi gadis remaja bukan gadis kecilnya ayah lagi. Tapi kebahagiaan
itu seketika hilang karena di tahun yang sama pada bulan September ayah pergi
meninggalkan kita semua untuk selama-lamanya. Aku pun sempat tidak percaya,
karena hari itu kondisi ayah baik-baik saja, ayah sangat sehat, ayah masih
pergi untuk menjalankan sholat shubuh di masjid, ayah pun masih membersilkan
halaman di sekitar rumah. Tapi menjelang siang tiba-tiba ayah muntah dan
tubuhnya pun penuh dengan keringat. Akhirnya ayah dibawa kerumah sakit tapi
Allah berkehendak lain, Allah lebih sayang dengan ayah, kata dokter ayah
meninggal saat perjalan menuju rumah sakit. Hidupku seketika hancur karena
harus kehilangan sosok ayah yang selama ini begitu dekat dengan aku. Semasa hidupnya
ayah tidak pernah marah kepada siapaun terutama kepada istri dan anak-anaknya. Banyak
sekali yang sayang sama ayah karena sifat ayah yang baik, ramah, mudah bergaul,
senang bercanda dan terbutki teman-teman ayah pun banyak sekali. Aku selalu bertanya kenapa Allah begitu cepat
memanggilmu ayah??? Padahal aku masih ingin bersamamu, aku ingin
membahagiakanmu, dan aku ingin ayah bisa mengantarkanku sampai ke gerbang
pernikahan. Tapi itu semua tinggal kenangan. Sekarang aku sudah berumur 21
tahun dan sudah 4 tahun ayah pergi meninggalkan kita semua. Walaupun masih
sulit bagiku untuk menerima semua keadaan ini, insyaallah aku, mama, dan kaka
sudah ikhlas atas kepergianmu ayah. Tugas aku sekarang adalah membahagiakan dan
menjaga mama. Aku janji akan membuktikan
kepada ayah kalau anak perempuan ayah ini akan sukses di dunia maupun di
akhirat. Semoga ayah senang di alam sana, aku yakin ayah pasti menjaga dan
mendoakan kita semua dari sana. Terima kasih ayah atas jasa dan pengorbananmu
selama ini. Ayah akan selalu ada dalam setiap sholat dan doaku. Selamat jalan
ayah, semoga amal ibadahmu diterima disisi Allah, suatu saat nanti pertemuan
kita pasti ada yaitu di akhirat nanti.. Amin. I Love You Ayah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar