Senin, 30 Oktober 2017

DIA - penulisan softskill 2



DIA
Dalam hidupku baru kali ini aku bertemu dengan seseorang yang sangat berarti bagiku. Dia baik, pintar, soleh, sabar, dan pendiam. Dari pertama kali kenal sampai sekarang dia selalu membawa energi positif untuk hidupku. Jika aku melakukan kegiatan yang menurut dia itu positif dia akan selalu mendukung aku tapi, jika menurut dia kegiatan yang aku lakukan ada unsur negatifnya pasti dengan cepat dia akan mengingatkan aku untuk tidak melakukan hal itu lagi. Aku pun sangat kagum dengan sifat dan sikapnya, walaupun dia anak tunggal tetapi dia tidak pernah manja dengan kedua orang tuanya. Dia tidak pernah mau untuk menyusahkan kedua orang tuanya. Di usianya yang masih muda dia sudah bisa membantu kedua orang tuanya untuk membiayai kuliahnya sendiri dan kebutuhan pribadinya dia sendiri. Setiap kali ketemu, dia tidak pernah menunjukkan rasa lelahnya dia kepadaku walaupun aku tahu dia sangat lelah sebenarnya. Dari dulu aku sangat kagum dengan orang yang bisa membagi waktunya antara kuliah dengan kerja, karena bagiku itu sangat susah. Tidak semua orang bisa melakukan dua kegiatan itu secara bersamaan. Itu sebabnya kenapa dia sangat berarti bagiku dan membuat aku kagum dengan sosoknya. Aku selalu berharap sampai kapanpun aku ingin dia akan selalu ada dalam hidupku baik dalam suka maupun duka.

Perencanaan Dalam Pesan-Pesan Bisnis - tugas softskill 2



Perencanaan Dalam Pesan-pesan Bisnis
Perencanaan pesan bisnis adalah proses komposisi penyusunan pesan bisnis. Proses itu sendiri terdiri dari perencanaan tujuan audiens, ide, saluran; pengorganisasian ide; membuat draf, merangkai kata / kalimat / paragraph; dan merevisi.
Tujuan dalam perencanaan bisnis harus dievaluasi apakah tujuan realistis, waktu tepat, dan dapat diterima. Tujuan juga harus diuji apakah sesuai dengan kemampuan, ketepatan waktu dan orang, dan selaras dengan tujuan organisasi.
Untuk membuat perencanaan bisnis yang baik komunikator perlu melakukan analisis audiens. Caranya aadalah dengan mengembangkan profil audiens dan menganalisa pemuasan konsumen. Komunikator mengantisipasi rekasi audiens, memperkirakan jumlah, mengetahui hubungan komunikator dengan audiens apakah kenal atau tidak. Untuk pemuasan audiens komunikator perlu mengetahui kebutuhan informasi audiens. Pemuasan juga bisa dilakukan dengan motivasional dengan pendekatan argumentasi, rasional, dan emosi audiens. Pemuasan emosional digunakan untuk mengubah perilaku audiens. Akan tetapi ada hambatan yaitu audiens cenderung tidak mau berubah untuk hal baru.
Penentuan ide pokok untuk menemukan cara mencapai tujuan tertentu bisa dilakukan dengan brainstorming. Brainstorming dilakukan melalui beberapa cara : story teller tour, random list, CFR (Conclusion Finding Recommendation)Worksheet, question and answer chain, dan journalist approach.
Dalam seleksi saluran perlu dipertimbangkan beberapa hal yaitu tingkat kepentingan, formalitas, kompleksitas,kerahasian, emosi, biaya, dan harapan audiens.
Saluran lisan memiliki kelebihan cepat mendapat feedback dan menyampaikan pesan, audiens merasa nyaman, reaksi audiens terbaca, dan ekonomis. Bentuk saluran lisan adalah percakapan, wawancara, diskusi, seminar, lokakarya, pelatihan, pidato, dan presentasi. Saluran lisan informal itu tidak terstruktur tapi ide lancer. Saluran lisan formal terjadi saat RUPS, presentasi, dan penganugerahan. Alat Bantu yang digunakan adalah film, video, rekaman, LCD, dan slide.
Saluran tulisan memiliki kelebihan yaitu lebih teratur karena komunikator sempat merencanakan dan mengendalikan isi pesan. Bentuknya adalahsurat, memo, dan proposal.Setelah Memperoleh gambaran mengenai berbagai macam bentuk saluran komunikasi baik formal maupun informal langkah berikutnya adalah melakukan perencanaan pesan-pesan bisnis, yang mencakup pesan yang tertulis maupun lisan.
Perencanaan bisnis merupakan satu langkah strategis bagi pencaaian tujuan suatu organisasi secara menyeluruh. Pesan-pesan bisnis yang terencana dengan baik mempermudah pencapaian tujuan komunikasi. Makalah ini akan menjelaskan tentang perencanaan pesan-pesan bisnis yang difokuskan pada perencanaan pesan-pesan bisnis secara tertulis.


A.  Pemahaman Proses Komposisi

Penyusunan proses komposisi seperti halnya proses menciptakan lagu; merencanakan lagu, membuat aransemen dan menentukan musisinya hinnga melakukan revisi-revisi hingga lagu enak didengar. Begitu juga proses penyusunan pesan-pesan bisnis; perencanaan, pengorganisasian, dan revisi. Menyusun pesan bisnis yang menarik perhatian, mudah dibaca, dan mudah dipahami memerlukan kreativitas. Agar pesan bisnis efektif, diperlukan pemahaman terhadap proses penyusunan pesan bisnis. Proses penyusunan pesan bisnis umumnya terdiri atas tiga tahap sederhana, yaitu :
1. Perencanaan Pesan
Dalam tahap ini, ditentukan hal – hal yang mendasar dari suatu pesan yang akan dikomunikasikan. Secara rinci, tahap perencanaan tersebut meliputi :
  • Penentuan tujuan
  • Analisis audiens
  • Penentuan ide pokok
  • Pemilihan saluran dan media

2. Penyusunan Pesan
Setelah tahap perencanaan, selanjutnya ide/gaasan dituangkan ke dalam pesan tertulis. Tahap itu meliputi dua kegiatan, yaitu :
  • Mengorganisasikan pesan :
Organisasi dan komposisi erat kaitannya dengan penyusunan kata kalimat, dan paragraf perlu diperhatikan penggunaan kata, kalimat, dan paragraf yang sederhana, mudah dimengerti, dan dilaksanakan.
  • Memformulasikan pesan

3. Revisi
Pesan yang telah disusun dikaji ulang untuk memastikan apakah ide/gagasan yang diungkapkan sudah memadai. Berbagai kegiatan pada tahap revisi pesan adalah :
  • Menyunting pesan
  • Menulis ulang
  • Memproduksi pesan
  • Mencetak pesan

B.  Penentuan Tujuan Pesan Bisnis

Tahap pertama dalam merencanakan suatu pesan bisnis adalah memikirkan maksud atau tujuan komunikasi. Untuk dapat melakukan hal itu, pertama anda harus menentukan tujuan yang jelas sesuai tujuan organisasi. Pesan bisnis dapat menciptakan nilai tambah bagi perusahaan. Pesan-pesan yang disampaikan kepada pihak lain hendaknya mampu menjaga dan meningkatkan citra perusahaan. Untuk dapat menciptakan good will, setiap pesan bisnis hendaknya memiliki tujuan yang jelas, dapat diukur, dan tidak bertentangan dengan tujuan organisasi.
Berikut ini tujuan-tujuan komunikasi bisnis, yaitu :
  • Memberi informasi (informing)
Tujuan pertama dalam komunikasi bisnis adalah memberikan informasi yang berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak lain. Sebagai contoh, seorang pemimpin suatu perusahaan membutuhkan bebebrapa pegawai baru yang akan di tempatkan sebagai staf adminitrasi di kantor- kantor cabang yang ada.
  • Membujuk atau persuasi (persuading)
Tujuan kedua komunikasi bisnis adalah memberikan persuasi kepada pihak lain agar apa yang disampaikan dapat dipahami dengan baik dan bener. Hal ini sering dilakukan, terutama yang berkaitan dengan negosiasi antara seseorang dengan orang lain dalam bisnis.
  • Melakulakan kerjasama atau kolaborasi (kolaborating)
Tujuan ketiga dalam komunikasi bisnis adalah melakukan kolaborasi atau kerjasama bisnis antara seseorang dengan orang lain. Malalui jalinan komunikasi bisnis tersebut seseorang dapat dengan mudah melakukan kerjasama bisnis, baik dengan perusahaan domestik maupun perusahaan asing.
  • Tujuan harus jelas
Penentuan tujuan yang jelas bagi suatu organisasi akan dapat membantu proses pengambilan keputusan yang mencakup antara lain :
  1. keputusan untuk meneruskan pesan
  2. keputusan untuk menanggapi audiens
  3. keputusan untuk memusatkan isi pesan

·         Cara menguji tujuan
Untuk menguji apakah suatu tujuan yang telah ditetapkan tersebut sudah baik atau belum perlu pengujian dengan empat pertanyaan berikut.
  1. apakah tujuan tersebut realistik
  2. apakah waktunya tepat
  3. apakah orang yang mengirimkan pesan sudah tepat
  4. apakah tujuannya selaras dengan tujuan orgsnisasi perusahaan

C.  Analisis Audiens

Analisis terhadap audiens sangat perlu dilakukan, audiens dalam studi komunikasi bisa individu ataupun organisasi. Audiens biasanya memiliki pemahaman yang berbeda-beda atas pesan yang mereka terima. Bila suatu komunikasi telah memiliki maksud dan tujuan yang jelas, langkah berikutnya adalah memperhatikan audiens yang akan dihadapi.

1.  Mengembangkan Profil Audiens
Analisis terhadap Audiens yang sudah dikenal biasanya relatif lebih mudah dilakukan tanpa harus melalui penelitian yang rumit. Demikian juga, reaksi atas pesan yang dikrim kepada orang yang sudah dikenal pada umumnya bisa diperkirakan.
2. Mengenali penerima primer
Apabila penerima terdiri dari beberapa orang, perlu dikenali orang-orang terpenting yang berpengaruh atau bertindak sebagai pengambil keputusan.
3. Menetapkan jumlah dan komposisi audiens
Jumlah penerima juga memengaruhi pesan bisnis. Menulis pesan bisnis yang ditujukan hanya kepada satu orang akan berbeda dengan pesan bisnis yang ditujukan kepada banyak orang.
4. Mengukur Tingkat Pemahaman Audiens
Apabila penerima memiliki latar belakang yang sama pengirim , maka pada umumnya mereka dianggap memiliki p[emahaman yang relatif sama terhadap suatru pesan.
5. Memperkirakan reaki penerima
Cara mengorganisasikan pesan sangat tergantung pada reaksi yang diperkirakan akan dilakukan oleh penerima.
6. Memenuhi Kebutuhan Informasi Audiens
Pesan yang baik akan mampu memenuhi semua pertanyaan penerima . Memenuhi kebutuhan informasi penerima merupakan salah satu kunci sukses pesan bisnis. Ada lima pedoman yang perlu diperhatikan agar pesan bisnis mampu memenuhi kebutuhan informasi audiens, yaitu :
  • Temukan apa yang ingin diketahui audiens
Tidak semua audiens pandai mengungkapkan apa yang ingin diketahuinya.
  • Antisipasi pertanyaan yang tidak diungkapkan
Informasi tambahan yang relevan perlu diberikan untuk mengantisipasi kebutuhan informasi yang tidak disadari oleh audiens.
  • Berikan semua informasi yang diperlukan oleh audiens
Ujilah kelengkapan pesan yang dikirim dengan berpedoman pada 5 W + 1 H (Who, What, Why, When, Where, dan How).
  • Pastikan bahwa informasi yang diberikan akurat
Dalam bisnis, ketepatan informasi harus dipastikan terlkebih dahulu sebelum membuat komitmen tertulis. Kaji ulang tanggal,jadwal, asumsi, perhitungan  matematika,atau keuangan untuk memastikan keabsahannya.
  • Tekankan gagasan yang paling menarik bagi audiens.
Diantara beberapa gagasan yang disampaikan, lakukan penekanan pada gagasan yang paling menarik perhatian audiens.
7.    Memuaskan kebutuhan emosional dan praktis Audiens

Pesan yang bbertujuan membujuk dan bekerja sama seringkali gagal mengubah keyakinan atau perilaku audiens. Hal pentingb yangb harus diingat bahwa pesan bisnis disampaikan kepada audiens yang juga melakukan kegiatan bisnis. Untuk mencapai tujuan komunikasi, diupayakan agar pesan bisnis menggunakan pendekatan emosional audiens, terstruktur, rasional, serta disusun dengan format yang menarik.
D.  Penentuan Ide Pokok

Setelah menganalisis tujuan dan audiens, selanjutnya adalah menentukan cara mencapai tujuan tersebut. Setiap pesan bisnis akan bermuara pada satu tema pokok yaitu Ide Pokok.
Sebelum menentukan ide pokok hal – hal penting yang harus diidentifikasikan terlebih dahulu adalah :
1). Teknik Curah Pendapat
beberapa teknik curah pendapat yang dapat digunakan antara lain :
  1. storyteller’s tour
  2. random list
  3. cfr (conclusions findings recomendation) worksheet
  4. journalist approach
  5. quetion and answer approach

2). Pembatasan Cakupan
Penyajian informasi rutin terhadap audiens hendaknya menggunakan kata – kata yang singkat. Ide pokok dari pesan – pesan disesuaikan dengan waktu yang tersedia sehingga poin yang penting tidak terabaikan selain itu ide pokok yang disampaikan harus mudayh dimengerti dan diterima oleh audiens.
E.  Seleksi Saluran dan Media

Pesan-pesan bisnis harus sesuai dengan situasi yang ada. Ide-ide dapat disampaikan melalui dua saluran, yaitu saluran lisan dan tertulis. Pilihan mendasar antara berbicara atau menulis tergantung pada tujuan atau maksud pesan, audiens dan karakteristik dari kedua saluran komunikasi tersebut.
  • Saluran komunikasi lisan
Komunikasi lisan merupakan saluran yang palinhg banyak di gunakan dalam bisnis, komunikasi itu antara lain, percakapan antara dua orang secara langsung (tatap muka), melalui telpon, wawancara, pidato, seminar, pelatihan, dan presentasi bisnis. Saluran itu di sukai karna sederhana, spontan, nyaman, praktis, ekonomis dan memiliki kemampuan yang lebih tinggi dalam memberikan umpan balik (feed back).
  • Saluran komunikasi tertulis
Pesan-pesan tertulis dalam bisnis di buat dalam berbagai bentuk, misalnya surat, memo, proposal, dan laporan. Pilihan kata dalam pesan tertulis duilakukan dengan hati-hati untuk mempertahankan nada sopan dan bersahabat, kekurangannya adalah umpan balik secara langsung yang tidak bias di peroleh dengan waktu cepat.
Sumber :

Sabtu, 07 Oktober 2017

cerita pendek aku dan ayah - tugas softskill 1 komunikasi bisnis



Aku dan ayah
Aku adalah anak bungsu dari dua bersaudara. Aku hidup dalam keluarga yang sangat sederhana dan bahagia. Aku sangat dekat sekali dengan ayah. Bagiku ayah adalah seorang kepala keluarga yang sangat hebat. Dari kecil ayah sudah merantau ke Jakarta untuk membantu kehidupan orang tuanya yang hidup di kampung. Ayah pun rela meninggalkan bangku sekolah nya untuk memebantu orang tuanya dalam membiayai sekolah adik-adiknya. Walaupun ayah hanya bisa menikmati sampai bangku sekolah dasar saja, bagiku ayah adalah orang yang sangat pintar bagi anak-anaknya. Ayah memliki sifat yang sangat sabar, ramah, penyayang keluarga, dan senang bergaul. Sanking dekatnya aku sama ayah, setiap ayah mau pergi aku pasti minta untuk ikut bersamanya, kecuali kalau ayah mau bekerja aku tidak ikut. Moment yang paling aku senang adalah minta di antar jemput sekolah sama ayah. Seiring berjalannya waktu anak-anak ayah sudah tumbuh menjadi anak remaja. Setiap anak pasti menantikan moment ketika umurnya beranjak 17 tahun, begitupun dengan aku. Tanggal 15 Maret 2013 aku berulang tahun ke 17, ayahpun bahagia tapi sedih juga karena anaknya sudah tumbuh menjadi gadis remaja bukan gadis kecilnya ayah lagi. Tapi kebahagiaan itu seketika hilang karena di tahun yang sama pada bulan September ayah pergi meninggalkan kita semua untuk selama-lamanya. Aku pun sempat tidak percaya, karena hari itu kondisi ayah baik-baik saja, ayah sangat sehat, ayah masih pergi untuk menjalankan sholat shubuh di masjid, ayah pun masih membersilkan halaman di sekitar rumah. Tapi menjelang siang tiba-tiba ayah muntah dan tubuhnya pun penuh dengan keringat. Akhirnya ayah dibawa kerumah sakit tapi Allah berkehendak lain, Allah lebih sayang dengan ayah, kata dokter ayah meninggal saat perjalan menuju rumah sakit. Hidupku seketika hancur karena harus kehilangan sosok ayah yang selama ini begitu dekat dengan aku. Semasa hidupnya ayah tidak pernah marah kepada siapaun terutama kepada istri dan anak-anaknya. Banyak sekali yang sayang sama ayah karena sifat ayah yang baik, ramah, mudah bergaul, senang bercanda dan terbutki teman-teman ayah pun banyak sekali.  Aku selalu bertanya kenapa Allah begitu cepat memanggilmu ayah??? Padahal aku masih ingin bersamamu, aku ingin membahagiakanmu, dan aku ingin ayah bisa mengantarkanku sampai ke gerbang pernikahan. Tapi itu semua tinggal kenangan. Sekarang aku sudah berumur 21 tahun dan sudah 4 tahun ayah pergi meninggalkan kita semua. Walaupun masih sulit bagiku untuk menerima semua keadaan ini, insyaallah aku, mama, dan kaka sudah ikhlas atas kepergianmu ayah. Tugas aku sekarang adalah membahagiakan dan menjaga mama.  Aku janji akan membuktikan kepada ayah kalau anak perempuan ayah ini akan sukses di dunia maupun di akhirat. Semoga ayah senang di alam sana, aku yakin ayah pasti menjaga dan mendoakan kita semua dari sana. Terima kasih ayah atas jasa dan pengorbananmu selama ini. Ayah akan selalu ada dalam setiap sholat dan doaku. Selamat jalan ayah, semoga amal ibadahmu diterima disisi Allah, suatu saat nanti pertemuan kita pasti ada yaitu di akhirat nanti.. Amin.  I Love You Ayah.